Pernahkah kamu memperhatikan t-shirt atau kaos yang di jual dan beredaran dipasaran sekarang ini? Baik itu clothing outlet atau distro hingga clothing retail yang menggunakan potongan built up atau body size? Kaos built up atau body size yang tidak memiliki jahitan di samping.
Hal ini ada hubungan erat dengan proses produksi dan permintaan dari banyak kalangan di industri fashion itu sendiri. Perkembangan pada manufaktur fashion pun turut mempengaruhi hal ini.
Apa Itu Kaos Built Up Atau Body Size?
Secara awam kaos built up atau body size ini dapat dikenali dengan tidak adanya jahitan di samping. Tapi apa itu kaos built up/body size sebenarnya? Secara manufaktur, bahan kaos built up atau body size adalah kaos yang dibuat dengan kain tubular atau kain melingkar seperti sarung, dengan jahitan rajut dari bawah ke atas secara memutar sehingga kaos yang dihasilkan polos tanpa jahitan disampingnya.
Pada umumnya kaos-kaos body size ini memiliki ukuran yang menyesuaikan ukuran badan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu dengan ukuran badan 18, 20, 21, dan 22 inchi atau disetarakan dengan S, M, L, dan XL. Dengan metode ini proses manufaktur menjadi lebih cepat karena sekali produksi kaos satu ukuran dapat langsung di buat banyak.
Berbeda dengan metode terdahulu yaitu potongan bahan secara non tubular atau linear yang memakan waktu lama dalam proses produksi. Karena harus menyiapkan setiap bagian yang nantinya dijahit menjadi satu.
Namun penggunaan bahan potongan non tubular, dalam proses produksi dapat menghindari adanya kemungkinan kaos menjadi melintir pada jahitannya.
Baca juga : Kami jual kaos polos di Jakarta. Harga paling murah kualitas terbaik nomor #1. Hubungi kami untuk pemesanan.
Jenis Bahan Yang Digunakan
Bahan kain yang digunakan untuk memproduksi kaos built up atau juga disebut kaos body size ini terdiri dari beberapa jenis, ada yang berbahan carded, combed, CVC, atau TC.
Pemilihan bahan kaos tergantung pemesannya, pada umumnya untuk kaos - kaos kebutuhan pasar dalam negeri untuk skala kecil – menengah menggunakan kain bahan cotton combed dan carded.
1. Bahan Cotton Carded
Merupakan kain bahan kaos yang memiliki rajutan single knitt, dengan komposisi 100% serat kapas. Bahan kain ini cenderung sedikit lebih kasar dan tidak rata, jadi disarankan bahan kain ini kurang cocok jika dijadikan kaos body size, karena kemungkinan proses jahitan tidak pada posisi yang tepat karena melintir.
2. Bahan Cotton Combed
Menjadi bahan yang paling diminati untuk produksi kaos, dan menjadi pilihan utama bagi yang mementingkan tingkat kualitas. Kain bahan combed, memiliki serat yang halus sehingga sangat baik untuk dijadikan kaos built up atau body size maupun kaos non tubular dengan jahitan di samping badan.
3. Bahan CVC ata TC
Bahan kain ini adalah campuran antara serat kapas dan polyester. Bahan jenis ini sering dipilih oleh konveksi besar yang mensupply untuk industri produk – produk fast fashion dan clothing retail lainnya. Karena memiliki tekstur yang lebih elastis, bahan CVC sangat memudahkan dalam proses manufaktur kaos – kaos body size.
Alasan Memilih Kaos Built Up Atau Body Size
Dalam skala produksi besar tentu saja dibutuhkan tindakan yang efisien, oleh sebab itu pabrik konveksi tentu saja akan mengambil langkah tersebut. Selain alasan efisiensi, ada pun alasan lain, kenapa manufakturing kaos built up menjadi pilihan tepat.
1. Biaya produksi menjadi lebih hemat. Ini karena dalam proses produksinya, sisa bahan dari hasil pembuatan kaos built up / body size jauh lebih sedikit dibanding metode manufaktur kaos secara tubular.
2. Mempercepat waktu produksi. Karena tidak harus memotong dan menjahit bagian samping, proses manufakturing kaos dalam skala besar menjadi lebih cepat.
3. Hasil design kaos dengan sempurna, sehingga ukuran kaos memiliki ukuran yang sempurna. Dengan demikian kaos built up ini cenderung memiliki dimensi yang sama dan tak sampai ada selisih di setiap size kaosnya.
4. Kesan yang ekslusif. Hal ini dapat melihat fakta di lapangan, bahwa tidak semua konveksi bisa memproduksi kaos built up.
5. Lebih nyaman saat di pakai. Karena tidak ada jahitan di bagian samping, di pastikan tidak akan menimbulkan gesekkan yang membuat geli atau tidak nyaman di samping badan. Belum lagi pilihan dengan menggunakan material katun, maka semakin nyaman saat dikenakan.
6. Karena tidak memiliki jahitan di samping, jahitan di bagian pundak dan leher akan diperkuat dengan mengaplikasikan jahitan rantai.
7. Kesan lebih rapi dan terlihat pas di badan.
Baca Juga : Perbedaan Kaos New States Apparel & Gildan
Kelebihan Dan Kekurangan Kaos Built Up/Body Size
Pada awalnya metode pembuatan kaos built up ini dipakai dalam manufaktur untuk clothing retail, karena untuk memenuhi permintaan yang jumlahnya sangat besar.
Dengan begitu proses produksi menjadi lebih efisien dan penghematan biaya. Namun metode ini mulai diadopsi untuk sektor yang lebih kecil seperti distro, walaupun tidak secara total mengadopsi seluruh metodenya.
Hal ini tak lain karena kelebihan dan kekurangan kaos built up/body size itu sendiri.
Kelebihan kaos built up / body size yang tidak memiliki jahitan di samping, dalam konteks proses pembuatan atau manufaktur, antara lain:
Setiap terdapat suatu hal positif, pasti memiliki hal negatif atau kekurangan di sisi lain. Berikut ini adalah beberapa kekurangan kaos built up / body size untuk di pertimbangkan dalam konteks manufaturing, seperti:
Untuk 1 roll bahan material hanya dapat dipakai untuk pembuatan 1 ukuran kaos yang sesuai dengan lebar kain tersebut.
Proses jahit harus hati – hati, karena jika tidak, kaos bisa saja melintir.
Karena dimensi ukuran kaos built up sudah ditentukan, tidak menjamin dapat pas pada bentuk tubuh pemakainya.
Di luar kelebihan dan kekurangan dalam konteks produksi, kaos built up atau body size banyak di pesan untuk memenuhi kebutuhan fashion, baik clothing kecil dan menengah hingga industri fast fashion. Karena untuk kebutuhan industri, kaos tanpa jahitan di samping tidak dijual secara acak di toko-oko namun harus lewat pemesanan dengan jumlah besar.
Standar Ukuran Kaos Built Up Atau Bosy Size
Walaupun masih sering dipertanyakan apa itu kaos built up/body size, namun oleh sebagian kalangan kaos tanpa jahitan di samping ini dianggap memenuhi aspek kebutuhan dasar dalam fashion, seperti kesan pas di badan hingga kualitasnya.
Selain itu ukurannya pun dapat disesuaikan keinginan, terkadang kaos built up size M di beberapa clothing industri memiliki dimensi yang berbeda-beda.
Walaupun untuk standar ukuran kaos built up atau body size sudah ada patokannya tersendiri, yaitu untuk panjang dan lebar kaos.
Panjang kaos ini di ukur dari titik teratas pada bahu hingga ke ujung bawah, sedangkan untuk lebarnya adalah ukuran setengah lingkar badan atau diukur antara sudut ketiak kiri dan kanan. Untuk patokan dimensi ukurannya adalah sebagai berikut berdasar size yang ada.
ukuran XS, panjang 62 cm x lebar 44 cm,
ukuran S, panjang 67 cm x lebar 47 cm,
ukuran M, panjang 70 cm x lebar 50 cm,
ukuran L, panjang 73 cm x lebar 53 cm,
ukuran XL, panjang 75 cm x lebar 56 cm
Dengan melihat dimensi panjang x lebar untuk setiap size kaos built up ini, jenis cuttingan kaos yang diproduksi hanya jenis cuttingan reguler dan slim fit saja. Karena untuk jenis cuttingan loose dan oversized lebih sering menggunakan potongan bahan linear atau non tubular yang masih memiliki jahitan di samping badan.
Kesimpulan
Jadi sudah terjawab bukan, pertanyaan soal apa itu kaos built up/body size berdasarkan ulasan di atas. Kaos ini sering digunakan oleh industri fashion karena lebih efisien dalam segi produksi dimana lebih hemat penggunaan bahan kain dan proses jahit yang lebih cepat.
Selain itu, anggapan kaos built up juga dinilai memiliki kualitas yang baik karena nyaman saat di pakai dan memiliki kesan pas di badan pemakainya.