Seperti yang kita ketahui kaos polos dibentuk dengan beberapa kain yang dibentuk mengikuti pola dari tubuh kita. Lalu setelah dilakukan proses pemotongan pola untuk menjadi sebuah kaos yang utuh perlu digabungkan dengan cara di jahit.
Jahitan kaos polos merupakan faktor krusial dalam menentukan kualitas kaos. Secara logika sederhana bila jahitan tidak kuat maka sambungan antar kain akan mudah untuk lepas atau copot. Bila itu terjadi maka kaos akan mudah sobek.
Ada beberapa jenis jahitan yang sering digunakan oleh berbagai Toko Kaos Polos, jahitan - jahitan tersebut dirasa cukup baik diaplikasikan pada kaos agar kaos kuat dan tidak mudah robek. Jahitan jahitan tersebut bisa kita mengerti melalui ulasan berikut :
Pertama ada jahitan obras, jahitan ini sangat umum ditemui pada berbagai pakaian termasuk kaos polos. jahitan ini dibuat menggunakan mesin khusus obras dengan kecepatan tinggi, yang diman berfungsi untuk menyambungkan bagian satu dan lainya. Misalnya bagian lengan dan juga badan.
Mesin obras terdiri dari 1 - 2 jarum dan memilki kemampuan untuk menggunakan 3 - 5 benang. Rerata yang digunakan pada kaos apparel dengan konfigurasi 2 jarum dan 4 benang. Konfigurasi tersebut dianggap sangat pas aar kaos kuat dan tidak mudah lepas.
Jahitan Obras juga dapat digunakan sebagai jahitan akhir. Dimana biasa kita temukan pada bagian bawah kaos atau bagian paling ujung celana. Hal tersebut dilakukan guna menghindari kain brodol atau sobek ketika dicuci.
Jahitan overdeck terlihat sebagai jahitan pinggiran bila diaplikasikan pada kaos. Jahitan ini dapat dibuat menggunakan mesin overdeck khusus dengan kecepatan tinggi. Mesin jahit untuk membuat jahitan overdeck dilengkapi dengan dua jarum dan tiga benang.
Dalam pengaplikasianya tepat disambungan antar bagian kaos terdapat rib, atau kain yang bertugas sebagai titik temu penyambungan. Dengan begitu jahitan overdeck yang dihasilkan akan nampak rapih dan kuat.
Umumnya overdeck digunakan untuk menyambung kerah dalam kaos, atau menyambungkan ujung lengan kaos serta ujung bawah kaos. Dan untuk hasil jahitan bila dibilang overdeck memilki kualitas yang sangat baik dan juga kuat.
Dari namanya mungkin sudah dapat kita simpulkan, jahitan ini adalah jahitan yang memilki pola mirip dengan rantai. Agak berbentuk bulat serta sambung menyambung layaknya rantai. Dengan kualitas yang membuat kaos menjadi tidak mudah robek.
Jahitan rantai banyak ditemui pada bagian luar kerah kaos hingga bagian pundak. Pada bagian pundak untuk memaksimalkan jahitan sering ditambahkan rib, sehingga jahitan yang dihasilkan menjadi semakin kuat .
Dahulu proses jahitan rantai hanya diaplikasikan untuk mempermudah menjahit. Kini menjadi sebuah tolak ukur dalam menentukan kualitas kaos. Umumnya jahitan ini memanfaatkan 2 jarum dengan pengaplikasian benang yang berbeda dengan warna kain. Hal tersebut dipilih untuk mempercantik hasil jahitan.
Namun hal yang perlu diperhatikan jahitan ini memilki kelemahan ketika satu ujungnya ditarik makan akan membuka semua jahitan. Sehingga perlu sedikit berhati hati.
Jahitan ke empat ini, sebetulnya sangat jarang untuk ditemui dalam pembuatan kaos. Karena dirasa polanya yang lurus tidak membuat kaos menjadi lebih awet. Namun sebaliknya membuat kaos menjadi cepat rusak.
Pada industri garmen jahitan lurus lebih digunakan untuk menjahit keeja. Yang tidak terlalu tebal dan lebih ringan. Meski begitu masih ada beberapa Toko Kaos Polos yang memanfaatkan pola jahitan ini. Terutama ketika membuat kaos dalam jumlah partai atau besar.
Apalagi bila kaos yang dibuat hanya mengutamakan jumlah bukan kualitas.
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengaplikasikan sebuah jahitan pada kaos. Diantaranya :
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan kaos. Misalkan penggunaan kaos sebagai dalaman, tentu tidak membutuhkan durability yang tinggi. Dengan demikian penggunaan jahitan lurus bisa dianggap sudah cukup.
Berbeda dengan kaos yang digunakan sebagai OOTD tentu membutuhkan durabilitas serta kenyamanan yang tinggi, sehingga dari jahitan obras hingga crewneck dibutuhkan di sini.
Selanjutnya ada faktor penentuan bahan kaos. Kita sangat memahami bahwa ketebalan setiap kaos itu berbeda. Karena ketebalan kain merupakan faktor yang cenderung memengaruhi jenis jahitan maka semakin tebal bahan semakin membutuhkan jahitan yang kuat.
Misalkan bahan cotton combed 30s, penggunaan jahitan obras sudah dirasa baik, namun berbeda untuk cotton combed 24s, karena lebih tebal jahitan overdeck dan rantai lebih di anjurkan. Pada intinya semakin tebal bahan membutuhkan jahitan yang lebih kuat serta kompleks.