Untuk Anda yang sedang menggeluti dunia percetakan sablon, maka sudah tidak asing dengan DTF dan DTG. Kedua teknik ini diklaim sebagai metode terbaik untuk membuat sablon yang menarik. Lalu apakah perbedaan DTF dan DTG? Untuk menjawab pertanyaan ini, simak ulasannya berikut.
Metode sablon memang ada banyak seperti DTG dan DTF yang sering dianggap sama. Padahal sebenarnya, kedua metode ini cukup berbeda mulai dari bahan dan tekniknya. Simak pengertian dari kedua jenis metode sablon kaos tersebut berikut ini.
Sablon DTG atau Direct to Garment merupakan salah satu cara mencetak paling populer karena menggunakan proses cetak langsung pada permukaan kaosnya. Kemudian langsung dikeringkan dengan hotgun. Tetapi sayangnya tidak semua bahan kaos akan cocok dengan teknik ini. Hanya kaos dengan bahan katun, viscose, dan polyester yang bisa menggunakannya.
Untuk sablon DTF atau Diret to Film biasanya akan menggunakan kertas transfer untuk media penghantarnya. Langkah selanjutnya biasanya akan ditaburkan lem powder diatasnya supaya tinta sablon menempel lebih kuat. Kalau sudah, baru dilelehkan menggunakan hotgun dan mesin hotpress.
Tentunya setelah mengenal kedua teknik ini, akan lebih mudah mengetahui perbedaan DTF dan DTG. Untuk teknik sablon DTF, biasanya menggunakan mesin printer riecat alfa serta basic Epson L1800. Pencetakan ini membuat Anda bisa menghasilkan gambar yang cukup lebar dengan ukuran maksimal A3 atau roll. Sedangkan untuk sablon DTG, biasanya membutuhkan mesin DTG riecat dan hanya bisa dicetak pada ukuran A3, A4, dan A5.
Untuk teknik sablon DTG biasanya menggunakan treatment pada tahapan awal supaya desain yang dihasilkan bisa menempel ke pori-pori kain dengan baik. Lalu Anda bisa langsung print ke permukaannya kaos. Jika sudah, baru keringkan dengan hotgun supaya warnanya tidak cepat pudar. Terakhir, tinggal semprot menggunakan epoxy supaya tinta lebih kuat menempel pada kaos.
Kalau teknik sablon DTF biasanya desain dan motif akan di desgin dahulu di kertas film atau roll to roll, dan setelah gambar di print kemudian ditaburi dengan powder lem. Langkah selanjutnya lem tadi akan di dilelehkan menggunakan hotgun atau oven. Hasilnya bisa di press dan terapkan pada permukaan kaos. Untuk penggunaannya juga harus terlebih dahulu mengetahui bahan dari kaos yang akan digunakan, supaya koas sablon bisa awet dan kaosnya juga tahan lama.
Teknik DTF biasanya pakai vaktor ink dengan basic water base supaya tetap aman untuk head mesin, hasil cetakannya juga lebih berkualitas. Sablon dengan teknik DTG biasanya menggunakan tinta textile Germany. Lebih aman lagi kalau menggunakan yang basic water base supaya bisa langsung menyerap ke pori-pori kain kaos.
Itu di beberapa pengertian serta perbedaan DTF dan DTG dalam teknik penyablonan kaos. Menurut Anda mana yang lebih mudah atau lebih baik hasilnya? Tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan dan bahan kaos yang tersedia.