Mungkin kebanyakan dari kita telah mengetahui apa itu proses cetak sablon, yaitu proses pencetakan sebuah gambar atau desain pada sebuah media dengan metode cetak saring. Mengapa demikian? Karena memanfaatkan saringan untuk mencetak desain tersebut yang biasa disebut dengan screen.
Selain itu sablon membutuhkan sebuah alat yang bernama rakel, dimana rakel berguna untuk mengarahkan tinta sablon agar turun dan tercetak secara sempurna. Bila tidak pas, tentu cetakan akan menjadi bleber ataupun kurang cantik.
Dalam proses mencetak desain menggunakan sablon, selain memastikan tinta jatuh kepada celash desain yang tepat, kita juga harus memastikan bahwa tinta dapat mengering secara sempurna. Bila tinta tidak mengering secara sempurna maka hasil cetakan bisa saja retak, mengelupas hingga mudah rontok.
Nah terkadang untuk mengeringkan tinta sablon, membutuhkan sebuah proses yang bernama Curing, agar dapat kering secara sempurna. Terutama pada sablon yang agak sedikit sulit untuk kering. Sablon Plastisol misalnya.
Lalu sebenranya apa sih proses curing itu? Serta apa kelbihan serta kekuranganya? Dan apakah proses ini harus dilakukan saat kita membuat sablon? Untuk lebih lengkapnya mari kita simak ulasan dibawah ini.
Tahapan Curing pada proses penyablonan merupakan proses pemanasan atau pengeringan yang bertujuan mengeringkan serta membekukan tinta sablon. Agar sablon yang dicetak dapat tercetak dalam keadaan baik serta sempurna.
Tahapan Curing biasanya memanfaatkan pemanas atau oven khusus kain yang dapat menghasilkan panas tinggi agar tinta dapat cepat menyerap serta mengering pada serat kain. Bila telah terserap secara sempurna hal itu menandakan bahwa sablon telah tercetak secara sempurna.
Tahapan ini juga bertujuan menghasilkan cetakan sablon yang kering sempurna guna dapat menghasilkan sablon yang awet tidak mudah luntur, serta tidak mudah mengelupas walaupun dicuci berkali - kali.
Salah satu jenis sablon yang wajib memanfaatkan tahapan curing ialah sablon plastisol. Sseperti kita tau sablon ini memanfaatkan tinta berbasis minyak, yang dimana minyak memiliki viskositas serta titik uap yang lebih tinggi dibandingkan air. Sehingga membutuhkan tenaga atau panas ektra untuk membuatnya kering.
Bagaimana bila tidak? Sablon plastisol tidak akan kering dan beku secara sempurna, sehingga mudah luntur, mudah mengelupas dan juga dapat rontok setelah dicuci. Lalu, bagaimana tahapan curing yang benar agar sablon dapat kering secara sempurna?
Baca Juga : Sablon Plastisol Sangat Diminati Berbagai Kalangan
Sablon pada kaos akan mencapai kesempurnaan pengeringan pada suhu dan waktu yang tepat. Tidak boleh terlalu lama ataupun terlalu panas. Karena bila berlebihan hasilnya pun tidak akan maksimal malah membuat sablon menjadi rusak.
Penentuan akan waktu serta suhu yang sesuai di dasarkan pada seberapa besar luasan desain dan juga seberaba tebal sablon yang dicetak. Semakin tebal sablon yang dicetak maka akan lebih membutuhkan waktu dalam proses pematanganya.
Setelah kaos sablon telah dicetak dan panas pada mesin oven telah mencapai panas yang sesuai. Langkah selanjutnya ialah mematangkan tinta sablon pada pemanas. Step ini termasuk dalam tahapan yang cukup penting kita harus memastikan mesin menghasilkan panas yang konstan dan juga merata pada seluruh permukaan sablon serta kaos.
Dengan demikian memungkinkan untuk tinta menyerap dengan sempurna pada pori - pori kaos dan akan kering dengan baik.
Pada tahap ini operator pengering sablon harus benar - benar mengamati secara teliti guna sablon yang dikeringkan dapat mengering dan membeku secara sempurna. Karena bila terdapat sedikit kesalahan akan berpengaruh pada hasil akhir.
Dalam hal ini kita juga harus memastikan bahwa panas yang keluar tetap stabil sesuai yang dibutuhkan. Dan merata kepada seluruh bagian sablon dan juga kaos. Dengan begitu kita bisa menjaga hasil dari sablon yang kita cetak.
Setelah proses pematangan sudah selesai, selanjutnya merupakan tahapan yang tidak kalah pentingnya. Yaitu quality control.
Pada step ini kita mendinginkan hasil curing hinggga suhunya cukup ramah untuk dipegang. Serta kita memastikan bahwa kualitas sablon yang dicetak sesuai dengan ekspektasi serta standar yang kita inginkan.
Seperti Membeku dan mengering dengan baik, tidak luntur, tidak mengelupas dan masih banyak lagi. Bila point - point tersebut telah terpenuhi maka kaos sablon siap untuk dikenakan.
Meski terlihat layaknya proses pengeringan biasa, namun proses curing memiliki kelebihan yang membuat kita harus melakukanya. Apa saja kelebihan tersebut?
Kelebihan Tahapan Curing
Mengeringkan Sablon Dengan Cepat dan Tepat
Proses pemanasan ini bisa membantu mempercepat penegringan serta pembekuan dari tinta sablon. Karena panas yang stabil bisa membantu penguapan secara lebih efisien dibandingkan bila kita hanya mengeringkan menggunakan kecepatan angin.
Untuk tinta yang membutuhkan panas sedikit lebih besar untuk menguap seperti sablon plastisol. Proses ini sangat membantu untuk mematangkan sablon dengan cepat, tepat dan efisien. Serta hasilnya pun sangat tidak mengecewakan.
Mendukung Keawetan Sablon
Pada dasarnya curing bukan faktor penentu untuk menciptakan kewetan pada sablon. Namun tahapan ini bisa menjadi tahapan pendukung untuk mencapai keawetan sebuah sablon kaos. karena pematangan serta pengeringan sempurna dapat memastikan bahwa tinta sablon akan menyerap secara sempurna.
Dengan begitu tinta dapat kita pastikan akan awet dan juga tahan lama.
Mempertahankan Warna
Pada tahapan curing kita dituntut untuk mengontrol suhu panas secara konsisten, dan tanpa kita sadari bahwa pemanasan tinta dengan panas yang stabil akan membuat warna dari tinta tersebut menjadi maksimal.
Dalam arti tidak pudar, justru memperlihatkan warna yang semakin matang. Dengan begitu tahapan curing bisa membantu kita untuk mempertahankan warna pada sablon.
Menghindari Keretakan Sablon
Setelah sablon dicetak namun tidak mengering secara sempurna, maka keretakan bisa saja mengintai sablon tersebut. Disitulah kelebihan dari proses curing. Dengan tahapan ini kita bisa menghindari keretakan karena dapat mengeringkan sablon secara sempurna.
Apalagi dengan suhu panas yang konsisten akan membantu tinta meresap dengan baik hingga pori - pori kaos yang paling kecil.
Kesimpulan
Pada dasarnya tinta sablon dapat mengering meski hanay di angin - angin. Namun untuk mencapai pematangan sablon secara sempurna tak ada salahnya tahapan curing di aplikasikan.
Tahapan ini merupakan tahapan yang membantu mengeringkan sablon secara cepat, tepat dan juga efisien. Dengan cara memanaskan sablon pada suhu panas tertebtu guna mencapai titik didih dari tinta dan membuatnya mengering, dan menempel pada pori - pori kaos hingga yang terkecil.
Tahapan ini sangat cocok untuk tinta yang agak sukar mengering seperti sablon plastisol. Karena berbasis minyak tentu memiliki titik didih yang lebih tinggi diabndingkan air. Maka pengeringanya juga dibutuhkan suhu panas yang cenderung lebih tinggi.
Hal tersebut lah yang menyebabkan tahapan curing sangat dibutuhkan pada tinta berbasis minyak. Dan tahapan curing dapat membantu kita memastikan bahwa sablon akan tercetak dengan baik setelah tahapan ini. Dengan jaminan warna yang konsisten, tidak retak dan juga tidak mengelupas.
Di @windofaapparel juga memanfaatkan tahapan tersebut. Guna memastikan semua layanan kami berjalan dengan baik serta menghasilkan produk yang berkualitas.